Selasa, 07 November 2017

2.758 Calon PPS Ikut Ujian Tulis

KUNINGAN - Sebanyak 2.758 calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) mengikuti ujian tulis, yang dilakukan serentak ditiap-tiap Kecamatan, Jumat (3/11) kemarin. Mereka akan memperebutkan sekitar 1128 dingklik PPS dari 376 desa/kelurahan di Kabupaten Kuningan.
 jumlah penerima seleksi tulis calon PPS periode ini 2.758 Calon PPS Ikut Ujian Tulis
KPU Kuningan seleksi ribuan calon PPS. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon
Ketua KPU Kuningan, Hj Heni Susilawati menuturkan, jumlah penerima seleksi tulis calon PPS periode ini, penerima tes tulis yang hadir merupakan penerima yang memenuhi syarat administrasi.

“Tes ini merupakan serangkaian dari proses rekrutmen PPS yang kita lakukan, yang mana hari ini tahapannya yaitu tes tulis, jadi beberapa hari yang lalu ada serangkaian pendaftaran, kemudian kita lakukan verifikasi administrasi, jadi masih ada banyak temen-temen yang kita nyatakan tidak memenuhi syarat,” katanya.

Diungkapkan Heni, mekanisme rekrutmen PPS yang berubah. Jika sebelumnya cukup lewat rekomendasi desa yang lantas diserahkan ke panitia rekrutmen KPU Kabupaten. Sekarang calon PPS mesti mendaftar pribadi ke panitia, sebelum kemudian diseleksi.

Jumlah penerima terbanyak yakni Kecamatan Kuningan 193, Darma 161, Ciawigebang 154, Luragung 139, Lebakwangi 138, Garawangi 130, Jalaksana 125, Cigugur 114, Maleber 110, Karamatmulya 109.

“Tempat tes tertulis beragam, bergantung pada jumlah pelamar. Ada yang di bale desa, ada juga yang di aula kecamatan atau gedung sekolah,” ungkap Heni.

Dalam proses tes tertulis, lanjut Heni, seluruh personil KPU Kuningan disebar merata ke titik lokasi tes tulis, soal tes tulis di susun oleh KPU Provinsi Jawa Barat, dikirim dalam kondisi tersegel dan pribadi di musnahkan dengan cara dibakar setelah tes tulis selesai.

“Dalam pelaksanaan tes tulis, kami juga dibantu oleh 160 PPK di 32 kecamatan, dengan melibatkan Panwascam,” jelasnya.

Heni menilai, peningkatan jumlah pendaftar, baik PPS maupun PPK, mengindikasikan kuatnya antusiasme masyarakat untuk menjadi episode dari proses demokrasi. “Meski tidak mungkin semua pendaftar itu tercover sebagai episode dari pelaksana pemilu, tapi bukan menjadi halangan niatan baik mereka dalam memperkuat demokrasi ke depan,” terangnya.

Lantas, beliau berharap, fakta tersebut bakal linear dengan tingginya partisipasi pemilih dalam pemilu ke depan. Sebab, semakin tinggi partisipasi para pemilih, maka semakin tinggi pula legitimasi pemerintahan yang terbentuk dari hasil pemilu tersebut.

“Jadi pemilu hakikatnya bukan cuma seremonial belaka. Tetapi, juga menjadi legitimasi, kumpulan harapan, keinginan, dan harapan dari masyarakat,” imbuh Heni.

Seperti dalam seleksi-seleksi sebelumnya, dari hasil tes tulis, panitia seleksi akan mengambil enan calon PPS untuk tiap-tiap desa. Enam nama per desa, lantas akan diputuskan tiga nama yang terpilih usai mengikuti tes wawancara.(ale)
Sumber http://www.rakyatcirebon.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar