Sabtu, 15 September 2018

Kura-Kura Belawa Nan Keramat


Kura-kura Belawa yakni sebuah spesies kura-kura yang mempunyai bentuk fisik yang berbeda dengan kura-kura kebanyakan di tempat lain manapun yakni berpenampang tempurung yang ibarat lembaran buku jikalau di buka menjadi dua bagian. Sigar jambe, begitu orang Cirebon biasa mengistilahkan batok kura-kura ini alasannya yakni memang kura-kura ini mempunyai belah memanjang sempurna ditengah-tengah tempurungnya. Mengenai kata Belawa yang mengiringi kura-kura dengan nama latin Amdya Cartilaginea ini sendiri alasannya yakni memang kura-kura jenis ini konon hanya sanggup ditemukan di Desa Belawa, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon.

Dan ibarat halnya di beberapa daerah di Indonesia saat ada sebuah benda atau lainnya mempunyai bentuk yang agak menyimpang dari mainstream maka tentu selalu ada kisah legenda yang menyertai keberadaannya, pun begitu dengan kura-kura Belawa ini. Konon berdasarkan penuturan dari masyarakat setempat, kura-kura ini yakni jelmaan dari sobekan Al-Qur'an yang dilempar ketengah bak pada zaman dahulu oleh seorang cowok yang mempunyai wajah dua warna berjulukan Jaka Saliwah, untuk lebih jelasnya mengenai mitos yang berkembang ini sendiri kurang begitu tahu detailnya, hanya saja dengan keberadaan kisah ini menciptakan kura-kura Belawa dianggap sebagai kura-kura keramat yang tak boleh dibunuh, dibawa keluar dari Desa Belawa dan sebagainya.

Jika kita kaji lebih dalam, secara psikologis, dengan adanya mitos yang berkembang ditengah-tengah masyarakat itu setidaknya mempunyai beberapa laba bagi kelangsungan hidup dari kura-kura purba itu sendiri yang diantaranya hewan tersebut sanggup terhindar dari kepunahan akhir diburu oleh manusia-manusia yang tak bertanggung jawab. Memang, selain mitos tersebut secara aturan kura-kura ini sudah menjadi hewan yang dilindungi oleh pemerintah daerah melalui Surat Keputusan Bupati No. 522.51 tahun 1993 perihal tanaman dan fauna khas Cirebon yang harus dilindungi dan juga Perda No. 13 tahun 1997 dengan ditetapkannya Desa Belawa menjadi tempat suaka margasatwa. Tapi tentu, yang paling berperan penting untuk tetap lestarinya kura-kura Belawa ini yakni adanya mitos itu sendiri yang diantaranya menyiratkan bahwa jikalau ada yang berani membawa kura-kura ini keluar dari Desa Belawa maka orang tersebut akan menerima musibah.

Mengenai bentuk, ciri-ciri dan penampilan kura-kura Belawa ini sendiri, yakni sebagai berikut:
  • Warna tempurung hitam pekat dan mengkilap
  • Bentuk tempurung dari kura-kura ini ibarat yang sampaikan di atas mempunyai bentuk tempurung yang belah memanjang di bab tengah dengan sisi yang sedikit melengkung.
  • Berat kura-kura ini berbobot antara 20 hingga 80 kg
  • Mampu berumur hingga 50 tahun
  • Lebih suka tinggal di air yang mempunyai Lumpur pekat
Pada hari-hari tertentu Desa dengan kura-kura unik ini akan banyak dikunjungi oleh peziarah yang mengharapkan berkah maupun yang sekedar berekreasi. Hal ini, masuk akal terjadi alasannya yakni memang disamping adanya kura-kura Belawa, di desa ini sendiri mempunyai beberapa tempat lainnya yang juga dipercaya oleh penduduk sekitar mempunyai kekeramatan tersendiri yang diantaranya yakni Sumur Pamuruyan yang konon selalu digunakan oleh Jaka Saliwa untuk berwudhu dan berkaca untuk melihat perubahan mukanya, mata air Cikuya, kerikil cadas yang tak boleh diinjak, kerikil yang bersahabat dengan pohon kilayu yang dilatar belakangi dengan kisah Nyi Burintik dan sebagainya.

Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar