Senin, 10 September 2018

Pasar Senggol; Sebuah Hiburan Ringan Masyarakat Pedesaan

Pasar malam yang hadir tiap pekan di beberapa kawasan di wilayah Jawa Barat pedesaan yang d Pasar Senggol; Sebuah Hiburan Ringan Masyarakat PedesaanPasar malam yang hadir tiap pekan di beberapa kawasan di wilayah Jawa Barat pedesaan yang dikenal dengan sebutan Pasar Senggol, yaitu sebuah kegiatan jual beli yang dilakukan oleh warga desa selaku konsumen dengan para penjual yang biasanya tergabung dalam sebuah paguyuban yang memang mengkhususkan diri hanya berjualan di pasar senggol ini. sendiri kurang begitu paham, kenapa pasar malam (pasar yang hanya beroperasi di malam hari dan hadir menyambangi eksklusif ke tengah-tengah pemukiman penduduk) sanggup disebut dengan Pasar Senggol.

Tapi kalau ditilik dari kegiatan jual beli yang dilakukan antara konsumen dengan produsen yang dilakukan sambil berdesak-desakkan dan bersenggolan antara konsumen satu dengan lainnya alasannya yaitu sempitnya arena jual beli, disinyalir dari sinilah kemudian istilah ini muncul.

Sebenarnya istilah pasar malam ini sendiri telah menjadi semacam trade mark dari golongan sirkus keliling yang mengatakan banyak sekali hiburan sederhana dengan majemuk wahana yang antara lain seperti: tong setan, wahana rumah hantu, korsel, dan lain-lain. Maka, berbeda dengan pasar malam yang dilengkapi dengan banyak wahana, Pasar Senggol ini lebih berfokus dan mengedepankan kegiatan jual beli saja, dan kalau pun ada wahana hiburan hanya semata-mata bersifat sebagai pelengkap. Dan alasannya yaitu sifatnya selaku pelengkap, maka jenis-jenis hiburan yang tersedia pun hanya alakadarnya saja seperti: odong-odong, mancing ikan, mandi bola, dan hiburan homogen dengan pangsa pasar untuk anak-anak. Sedangkan, untuk barang-barang yang diperjual belikan di pasar senggol sendiri lebih mengedepankan pada penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga dan beberapa lainnya barang yang sifatnya sebagai kebutuhan sekunder masyarakat pedesaan. Untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga yang biasa dijual di arena ini antara lain seperti: sayur mayur, jajanan pasar, sandang, aksesoris, dan perabot rumah tangga. Sedangkan untuk barang-barang skunder yang bersifat hiburan yang biasa terlihat di pasar senggol yaitu penjual keeping VCD/DVD bajakan dan mainan anak-anak.

Disamping sebagai ajang pemenuhan kebutuhan yang memang agak susah didapat alasannya yaitu jauhnya jarak antara pasar induk dengan desa yang bersangkutan, pasar senggol juga dimanfaatkan oleh warga desa sebagai hiburan ringan pelepas penat sesudah berkutat dengan rutinitas selama seminggu penuh. Maka tak heran kalau kemudian pasar senggol ini tiap kehadirannya selalu dijubeli oleh pengunjung yang notabene masyarakat desa yang memang haus akan hiburan.

Untuk tempatnya sendiri, pasar senggol biasanya bertempat di alun-alun balai desa yang luasnya tak seberapa, menyerupai pasar senggol yang ada di desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya - Majalengka tiap Selasa sore yang menempati area alun-alun balai desa dan sepanjang pundak jalan di sekitarnya. Pasar senggol di Desa Cidenok ini rutin hadir tiap Selasa sore, yang biasanya mulai pada jam 05.00 sore sampai jam sepuluh malam, dengan puncak keramaian pengunjung sekitar jam 07.00 - 09.00 malam.

Dan menyerupai di desa-desa lain di wilayah Sumberjaya, khususnya yang jauh dari pasar Induk, pasar senggol di Desa Cidenok ini tak pernah sepi oleh pengunjung, baik di animo paceklik menyerupai kini ini, terlebih saat animo panen dan hari-hari menjelang hari besar keagamaan menyerupai menjelang bulan ampunan dan hari lebaran. Marema, begitu istilah yang kerap terdengar untuk keadaan di mana pengunjung tumplek blek memadati arena pasar senggol untuk berbelanja menjelang momen-momen penting keagamaan tersebut. []
Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar