Selasa, 14 November 2017

SEJARAH ASAL USUL DESA SLANGIT

ASAL USUL SEJARAH DESA SLANGIT KABUPATEN CIREBON . Slangit termasuk wilayah Desa Selangit Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon, masyarakatnya bermata pencaharian kebanyakan menekuni di bidang pertanian, peternakan, wiraswasta dan ada pula pegawai.

Pada w2aktu dulu, Ki Kuwu Cirebon yang berkeinginan membangun pedukuhan bab barat, membuka hutan yang masih menyeramkan dihuni siluman dan binatang buas.

Dengan kedatangan ki Kuwu Cirebon hutan tersebut jadilah pedukuhan yang damai daan nyaman untuk suatu pemukiman walaupun kekurangan sumber air.

Disamping digunakan untuk pemukiman, Ki Kuwu membuka hutan untuk lahan pertanian. Sehari-hari Ki Kuwu bercocok tanam, menanam padi hingga ke sebelah barat, sekarang lahan pertanian itu disebutnya Desa Jungjang. Untuk membantu acara sehari-harinya, Ki Kuwu dibantu oleh seorang bujangan berjulukan Jaka Dolog. Untuk keperluan bermusyawarah dan istirahat dibuatlah sebuah bale, namanya Ki wasiat.

Cara penggarapan sawahnya menggunakan weluku (bajak) yang ditarik Kebo Dongkol nama kerbaunya, kandaangnyaa sekarang dinamakan sangkar dalem, jembatan yang dilewati kerbau Ki Kuwu dinamakan Wot Dalem, dan kawasan untuk mencari makan kerbaunyaa dinamakan Tegal Pangonan.

Pada suatu saat Ki Kuwu kedatangan seorang perjaka yang masih keturunan Galuh berjulukan Ki Bandang Samaran. Maksud kedatangannya yakni ingin belajar agama Islam dan ilmu kanuragan. Kedatangannya itu secara kebetulan sekali apa yang dimaksudkan dan guru yang dicarinya itu kini telah ada dihadapannya. Setelah lama Ki bandang Samaran belajar kepada Ki Kuwu, kemudian Ki Kuwu menawarkan kepercayaan kepada Ki Bandang Samaran untuk membimbing masyarakat di pedukuhan itu. Yang kemudian Ki Bandang Samaran di pedukuhan itu dikenal dengan sebutan Ki Gede Limas.

Ki Kuwu teringat akan barang miliknya, yaitu sepotong kayu pinjaman Ki Danuwarsi, kemudian kayu itu ditancapkan di pekarangan kawasan tinggalnya. Tak diduga olehnya, cuilan kayu itu tumbuh pohon yang namanyaa pohon slangit. Dari nama pohon itulah, maka pedukuhan tersebut disebut pedukuhan Slangit dan bermetamorfosis Desa Slangit. Kini petilasan Ki Kuwu berbentuk makam dan banyak dikunjungi banyak sekali lapisan masyarakat. Terdapat pula lahan perbukitan yang dinamakan Gunung Timbang. Sekali waktu di Gunung Timbang muncul benda yang terbuat dari emas, benda tersebut diyakini oleh penduduk yakni milik Ki Kuwu. oleh akibatnya penduduk disitu melarang untuk mengambilnya.

Di Desa Slangit terkenal dengan tari topengnya, yang mampu mengharumkan nama bangsa, dikarenakan telah menjelajah ke manca negara. Tokoh penari topeng Slangit yakni Bapak Sujana (alm.).

Nama-nama Kuwu Slangit yang diketahui diantaranya:

1.    Samad    : 1958 – 1971
2.    Aman    : 1971 – 1979
3.    Sukawi    : 1979 – 1995
4.    Anali    : 1995 – 2000
5.    Sunadi     : 2000 – 2002
6.    Sauji    : 2002 – sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar