Senin, 17 September 2018

Gambaran Istri Zaman Dulu, Kini Dan Sekarang

Beberapa hari yang kemudian jalan-jalan ke sebuah lembaga yang sudah usang tak di kunjungi, padahal dulu pernah begitu aktif di lembaga tersebut. Banyaknya kerjaan dan buruknya menejemen waktu (terima kasih untuk menejemen waktu yang buruk, hehehe..) menciptakan tak dapat lagi untuk main ke lembaga tersebut.

Tapi bukan itu yang ingin dibahas di sini, alasannya ialah apa menariknya membahas soal dikejar-kejar deadline gara-gara menejemen waktu yang buruk? :) Yang ingin bahas ialah soal temuan tiga karikatur menarik yang menggambarkan wacana tiga etika seorang istri zaman di tiga zaman yang berbeda yaitu dulu, kini dan sekarang. Tabiat yang digambarkan memang hiperbola untuk memunculkan efek lucu, tapi kalau dipikirkan lagi, gambar tersebut ada benarnya juga lho.. :)

Tidak. sama sekali tidak merasa terancam selaku pria (karena gambar tersebut memang sangat bias gender), tapi hanya saja dikala menyaksikan suami Cut Tari menanggapi video yang menyerupai istrinya (duh kata menyerupai ini sesungguhnya bikin capek) hanya dengan cengengesan saja itu menciptakan merasa tiga karikatur tersebut menemui pembenarannya.

Ternyata ada gitu lho suami yang santai-santai saja menanggapi kelakuan perselingkuhan dan perzinahan yang dilakukan istrinya. Eh maaf, menyerupai istrinya.. :) Suami macam itu tentu bukan sabar namanya, tapi abnormal kalau tidak dapat disebut bego. Sabar berdasarkan tentu bukan di problem menyerupai ini. Ini perzinahan, dan menentukan sabar dikala menyaksikan perzinahan istrinya? Oh no!! Jangan-jangan si suami pun ternyata tidak cemburu. Naudzubilah, padahal berdasarkan agama yang beliau anut, suami yang tak cemburu terhadap istrinya, jangankan masuk surga, baunya pun beliau tak berhak.

Untuk lebih jelasnya, ini beliau tiga karikatur yang maksud itu..

Istri zaman dulu





Istri zaman sekarang






Istri zaman nanti





Setelah melIhat ketiga gambar tersebut, Anda menemukan korelasinya di dunia nyata? Semoga sih tidak, hehehe..

posting tak penting alasannya ialah nggak tau mau nulis apa lagi
Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar