Senin, 17 September 2018

Selametan Tumbuh Gigi Anak

 Seperti lazimnya tradisi di kawasan  berada Selametan Tumbuh Gigi Anak
Seperti lazimnya tradisi di kawasan berada, saat seorang anak tumbuh gigi untuk kali pertama maka yang dilakukan oleh orang bau tanah si anak yakni menggelar slametan atau syukuran kecil-kecilan dengan mengirimkan masakan tradisional ke beberapa tetangga sekitar rumah berupa bubur elok dengan beberapa gelintir seolah-olah bakso yang terbuat dari tepung beras. Bubur gelintir, begitulah nama masakan ini dikenal. sendiri kurang tahu persis apakah nama masakan ini sama di kawasan lain, dan apakah tradisi slametan menciptakan dan mengirimkan 'bubur gelintir' ini juga terdapat di kawasan lain di wilayah tiga Cirebon atau tidak, alasannya sependek yang tahu, tradisi untuk mensyukuri tumbuh giginya sang anak ini memang sudah sangat jarang ditemui.

Nah, siang tadi mumpung sedang ada waktu senggang dan juga sekaligus demi ikut menghidupkan kembali budaya Cirebon yang kian susah ditemui itu, pun menyempatkan diri untuk menciptakan bubur gelintir tersebut dan membagi-bagikannya kepada tetangga sekitar rumah, alasannya anak kami sekitar 4 bulan yang kemudian tumbuh giginya. Agak terlambat memang, tapi kami pikir tak ada salahnya juga toh inti dari selametan ini sendiri yakni untuk ikut menyebarkan kebahagiaan dengan tetangga sekitar rumah atas tumbuhnya gigi anak kami.

Tapi, meski kami sendiri yang berhajat ingin menciptakan dan mengirimkan bubur gelintir tersebut, jujur saja kami tidak tahu menahu dengan cara dan proses pembuatannya alasannya memang semua itu dikerjakan oleh orang bau tanah dan beberapa tetangga rumah dan sama sekali tak ada campur tangan kami di dalamnya. Kami hanya menyediakan bahan-bahan yang diminta untuk menciptakan bubur gelintir tersebut yang diantaranya yakni tepung beras, tepung tapioca, gula merah, gula pasir, kelapa dan sebagainya, selebihnya kami hanya terima jadi. Jangan ditiru ya, Hehehe......

Begitu jadi, sebelum bubur tersebut kami kirimkan ke para tetangga, oleh orang bau tanah kami diberi kesempatan untuk mencicipinya dan ternyata rasanya memang sangat enak. Legit dan gurih. Rasa elok dari gula merah berpadu dengan tepung beras yang gurih dan tepung tapioca menciptakan masakan ini sangat khas baik di rasa maupun aroma. Sayang sekali bukan jikalau masakan selezat ini sanggup hingga punah sama sekali?

Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar