Kamis, 20 September 2018

Kue Serabi Wa Caweng

Kue Surabi keju, jikalau Anda pernah menyambangi kota Bandung niscaya ingat dengan satu jenis camilan anggun ini. Kue tradisional yang berasimilasi dengan budaya modern dan kemudian naik pangkat menjadi camilan anggun bagi kalangan hedonis yang di jual di mal-mal. Nikmat, gurih dan menciptakan air liur membuncah memang. Tapi tahukah Anda bahwa pada mulanya camilan anggun surabi atau yang di Kota Cirebon dikenal dengan sebutan kue serabi ini pada awalnya yaitu salah satu makanan tradisional yang baik cara pengolahan maupun bahan-bahannya sangat tradisional.

 jikalau Anda pernah menyambangi kota Bandung niscaya ingat dengan satu jenis camilan anggun ini Kue Serabi Wa Caweng

Nah, pada kesempatan kali ini akan memperkenalkan salah satu camilan anggun serabi yang sangat tradisional tapi begitu gurih disantap terutama sebagai teman makan sate kambing. Di Desa Cidenok ada salah satu penjual camilan anggun ini yang sangat yummy dan biasa mangkal tiap sore Rabu di depan Balai Desa Cidenok. Wa Caweng, begitulah sang penjual ini biasa disapa pelanggannya hanya berjualan pada sore Rabu sampai jam 9 malam saja, tapi jikalau Anda tiba untuk merasakan hasil racikannya di atas jam 7 malam Anda dipastikan harus ikut ngantri lantaran pada jam-jam itu Serabi Wa Caweng ini akan diserbu pelanggannya.

 jikalau Anda pernah menyambangi kota Bandung niscaya ingat dengan satu jenis camilan anggun ini Kue Serabi Wa Caweng

sendiri tak tahu semenjak kapan Wa Caweng ini berjualan camilan anggun serabi, yang terang semenjak pertama kali berjualan serabi ia mengaku selalu memakai cara-cara tradisional untuk menjaga rasa camilan anggun serabi-nya tetap gurih dan tak tertandingi. Dan memang, saat mengamati mulai dari bahan-bahan menyerupai tepung beras, parutan kelapa yang menciptakan gurih, dan bumbu lainnya semuanya memakai bahan-bahan yang sangat alami dan diracik secara manual menyerupai proses mengulen tepung yang hanya memakai tangan, memarut kelapa sampai proses memanggang camilan anggun yang memakai tungku tanah (tembikar) dan kayu bakar. Satu-satunya yang memakai alat modern mungkin hanya saat proses menepung beras yang memakai alat tepung mesin. Hal ini dapat dimaklumi lantaran tenaga bau tanah Wa Caweng memang sudah tak lagi memungkinkan untuk menumbuk beras menjadi tepung dengan lesung dan alu.

Jadi, jikalau Anda pada hari Selasa kebetulan sedang berada di wilayah perbatasan antara Cirebon - Majalengka dan menyukai makanan tradisional tak ada salahnya kalau Anda mampir sebentar ke Desa Cidenok Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka ini untuk sekedar menikmati gurihnya camilan anggun serabi made in Wa Caweng ini. We recommended deh, heheheh...
Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar