Selasa, 07 November 2017

Sebagian Besar Irigasi Tidak Berfungsi

INDRAMAYU - Problem Pertanian di Kabupaten Indramayu masih berkutat pada problem irigasi. Penyebabnya, tingginya sedimentasi, jadi daerah pembuangan sampah rumah tangga serta  sarana pengaturan airnya rusak. 
 Problem Pertanian di Kabupaten Indramayu masih berkutat pada problem irigasi Sebagian Besar Irigasi Tidak Berfungsi
Ono Surono tinjau irigasi di Indramayu. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menegaskan, di wilayah Krangkeng terdapat susukan irigasi dengan kondisi tidak berfungsi secara maksimal yang disebabkan banyak menumpuknya sampah rumah tangga, sarana pengaturan air yang sudah tidak berfungsi, sampai terjadinya pendangkalan, jadinya anutan air tidak mampu maksimal dalam mengaliri areal persawahan masyarakat. 

Atas kondisi tersebut masyarakat sekitar mengeluh karena susukan tersebut tidak menunjang pertanian mereka. Masyarakat juga berharap, problem tersebut segera diatasi oleh Pemerintah, sehingga eksistensi irigasi berperan dalam menunjang produktifitas pertanian.

"Saya diajak masyarakat meninjau langsung, kondisinya sangat disayangkan. Padahal irigasi itu bagaikan pembulu darah bila badan manusia, keberadaanya sangat menentukan pertanian," terangnya.

Persoalan itupun menjadi perhatian Pemerintah Pusat, sehingga menjadi tanggungjawab Kementrian Pertanian (Mentan) dan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Agar agenda irigasi lebih mengena sasaran Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jiut) sesuai kebijakan yang gres mampu dilaksanakan oleh kelompok tani. Sehingga diperlukan solusi tersebut mampu menyelesaikan problem irigasi pertanian.

Sementara itu, Ketua  Komisi IV DPRD Indramayu, Muhaemin menyatakan, susukan sekunder dan tersier merupakan ujung tombak suksesnya agenda pertanian, eksistensi infrastruktur pertanian tersebut harus harus dioptimalkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu.  Saluran induk, primer, sekunder, dan tersier harus dikedepankan.

“Kita tidak boleh hanya mengandalkan Sungai Cimanuk dan Bendungan Rentang, realitanya apa yang terjadi? menjadi problem di lapangan,” bebernya.

Dengan adanya Waduk Jatigede yang menguntungkan pertanian di Indramayu, sambungnya, sepanjang tata ruang infrastrukturnya tidak mendukung, hal itu tidak mungkin terjadi.  Harus dibangunya sodetan-sodetan, irigasi  gres yang saling bekerjasama guna  menunjang anutan air menuju kesawah masyarakat.

Diperbaharuinya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu, insfrastruktur pertanian harus menopang ketahanan pangan, lahan awet pertanin seluas 9700 Hektare terang menjadi dasar dalam suksesnya pertanian di Kabupaten Indramayu. “Infrastruktur pertanian harus terus didorong,” tegasnya. (yan)

Sumber http://www.rakyatcirebon.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar