Bencana tanah longsor yang melanda 6 desa yang ada di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka pada sabtu sore kemarin memporak-porandakan sedikitnya 12 rumah. Beruntung, dalam peristiwa ini tidak terdapat korban tewas dan hanya beberapa korban luka saja. Bencana tanah longsor ini sendiri terjadi kira-kira sekitar pukul 18.30, bermula dari hujan deras yang tak kunjung berhenti semenjak pukul 14.00 wib. Tragisnya lagi, longsor bersamaan dengan meluapnya sungai di tempat tersebut yakni Sungai Cilitung. Akibatnya, disamping longsor, terjangan banjir makin mempersulit medan alasannya yaitu banjir itu lalu merusakkan jembatan gantung sepanjang 84 meter yang menghubungkan desa-desa di tempat itu dengan kota kecamatan.
Keenam desa yang menderita tanah longsor tersebut masing-masing Desa Haurgeulis, Gunung Warang, Cikidang, Siliwangi, Salawangi dan Wado Wetan. Jika dilihat dari kontur tanah yang berbukit, keenam desa tersebut memang terletak di tempat perbukitan yang rawan longsor.
Berdasarkan gosip yang berhasil dihimpun , desa yang paling parah dalam peristiwa ini yaitu di Desa Gunung Warang. Di desa ini sedikitnya 8 rumah rusak parah dan empat diantaranya bahkan tertimbun longsoran hingga rumah tersebut rata dengan tanah. Empat rumah yang rata dengan tanah itu yaitu masing-masing milik Kasta, Karna, Arsiyah dan Santiya. Santiya, sang pemilik salah satu rumah tersebut bahkan sempat ikut tertimbun bersama rumahnya alasannya yaitu dikala longsor terjadi ia sedang menonton televisi di dalam rumahnya. Untung, warga dengan bergotong royong kesannya berhasil mengeluarkan Santiya dari reruntuhan.
Karena terusan jalan yakni jembatan gantung yang menghubungkan keenam desa tersebut dengan kota kecamatan terputus, hingga Minggu sore kemarin warga korban peristiwa tanah longsor belum sanggup santunan dari pemda setempat dan para korban yang rumahnya rusak pun sekarang hanya sanggup menumpang di rumah tetangga dan kerabatnya. Sumber http://portalcirebon.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar